video

Thursday, 21 May 2015

10 Jenis Kucing Prasejarah Terbesar di Dunia

1. Smilodon



Smilodon adalah salah satu predator prasejarah paling terkenal, dan juga salah satu yang paling tangguh. Setidaknya ada tiga spesies hidup di Utara dan Amerika Selatan; spesies terkecil, Smilodon gracilis, seukuran jaguar modern, sedangkan Smilodon fatalis sebesar singa.

Namun, spesies Smilodon Populator berbobot 300 kg dan rata-rata mencapai hingga 500 kg ketika dewasa.

Smilodon tidak begitu lincah seperti kucing modern, tapi ia sangatlah kuat, dengan kaki yang kuat juga leher yang tebal, dan terutama kukunya yang panjang untuk mencengkeram mangsanya.

Taringnya bisa mencapai 30 cm panjangnya, dan sempurna untuk menyebabkan cedera fatal bajing tanah, hewan besar, bahkan juga mammoth.


2. Harimau Pleistosen


Harimau Pleistosen merupakan 'versi awal' dari harimau yang sama kita lihat sekarang. Harimau berkembang di suatu tempat di Asia sekitar 2 juta tahun yang lalu, mangsanya beragam jenis herbivora besar yang tinggal di benua pada saat itu.

Harimau adalah kucing terbesar saat ini, dengan Bengal besar dan Siberia jantan yang berbobot hingga mencapai 300 kg atau lebih. Selama jaman Pleistosen, pasokan makanan lebih besar, sehingga harimau itu juga tumbuh lebih besar, dengan bobot 490 kg .


3. Singa Amerika


Singa Amerika atau Atrox Panthera, mungkin yang paling dikenal dari semua kucing prasejarah setelah Smilodon. Ia tinggal di Utara dan Amerika Selatan (dari Alaska ke Peru) selama zaman Pleistosen, dan punah 11.000 tahun lalu.

Singa Amerika adalah kucing terbesar di Amerika Utara selama Zaman Es, beratnya mencapai 470 kg, bahkan mungkin 500 kg dan mampu memangsa hewan yang sangat besar.


4. Machairodus Kabir


Machairodus, mungkin tampak seperti harimau raksasa dengan gigi pedang, walaupun tidak mungkin untuk mengetahui apakah kulitnya bergaris-garis, berbintik-bintik atau jenis lain dari tanda bulunya.

Machairodus jarang disebutkan sebagai kucing raksasa, tetapi fosil yang ditemukan di Chad, Afrika, (dan diklasifikasikan sebagai spesies baru, Machairodus kabir), menunjukkan bahwa makhluk ini merupakan salah satu kucing terbesar dengan bobot 490 kg atau mungkin 500 kg.


5. Homotheirum


Juga dikenal sebagai 'kucing pedang', Homotherium adalah salah satu kucing paling sukses di zaman prasejarah, ditemukan di Amerika Utara dan Amerika Selatan, Eropa, Asia dan Afrika. Ia pemburu yang baik, disesuaikan dengan kaki yang cepat berjalan dan aktif terutama pada siang hari sehingga menghindari persaingan dengan predator nokturnal lainnya.

Kaki depannya sangat panjang dan kaki belakang lebih pendek, yang memberikan penampilan yang sedikit seperti hyena. Meskipun Homotherium tidak terkenal untuk ukurannya, namun fosil beberapa sisa-sisa kucing pedang, baru-baru ini ditemukan di Laut Utara menunjukkan bahwa mereka bisa mencapai berat 400 kg, lebih besar daripada harimau Siberia modern.


6. Cave Lion


Singa Gua adalah subspesies singa raksasa, beratnya mencapai 300 kg atau lebih. Ini adalah salah satu predator paling berbahaya dan kuat selama Zaman Es terakhir di Eropa, dan ada bukti bahwa ia ditakuti, dan mungkin disembah oleh manusia prasejarah. Banyak lukisan gua dan beberapa patung telah ditemukan yang menggambarkan Singa Gua.

Menariknya, ini menunjukkan bahwa singa ini nyaris tidak memliki bulu leher, seperti pada harimau modern. Hal ini membingungkan, beberapa lukisan gua juga menunjukkan Singa Gua memiliki garis-garis samar pada kaki dan ekor. Hal ini menyebabkan beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa mungkin Singa Gua sebenarnya lebih terkait dengan Harimau.


7. European Jaguar


Berbeda dengan Jaguar raksasa, jaguar Eropa atau gombaszoegensis Panthera tidak berasal dari spesies yang sama seperti jaguar modern. Jaguar Eropa adalah predator besar, beratnya mencapai 210 kg atau lebih, dan mungkin di bagian atas rantai makanan di Eropa, 1,5 juta tahun yang lalu. Fosilnya telah ditemukan di Jerman, Perancis, Inggris, Spanyol dan Belanda.


8. Giant Jaguar


Jaguar sekarang bertubuh lebih kecil jika dibandingkan dengan singa atau harimau, berat rata-rata mereka biasanya 60-100 kg. Namun pada zaman prasejarah, bagian dari Amerika Utara dan Selatan adalah rumah bagi Jaguar raksasa.

Masih spesies yang sama dengan jaguar modern. Ia berukuran melebihi singa dewasa atau harimau, dan mungkin beberapa kali lebih kuat begitu pula dengan dengan gigitannya


9. Xenosmilus


Xenosmilus bertaring pendek, tebal, namun cukup tajam. Semua giginya (bukan hanya gigi taring) memiliki tepi bergerigi untuk memotong daging, dan lebih seperti gigi hiu atau dinosaurus karnivora, dibanding gigi kucing modern.

Dengan bobot 180-230 kg, Xenosmilus tidak mencekik mangsanya seperti kucing modern melakukannya, ia hanya menggigit sepotong besar daging dari korban, dan menunggu mangsanya mati kehabisan darah.


10. Giant Cheetah


Cheetah Raksasa (Acinonyx pardinensis), berasal dari genus yang sama dengan Cheetah modern kita (Acinonyx jubatus), dan mungkin tampak sangat mirip, tapi jauh lebih besar. Dengan bobot 120-150 kg, ia mampu memangsa hewan yang lebih besar daripada besar tubuhnya.

Namun ada beberapa perdebatan apakah ia bisa lari secepat Cheetah modern, karena beratnya yang lebih besar, namun menurut beberapa ahli, Cheetah Raksasa memiliki kaki lebih panjang dan jantung serta paru-paru yang lebih besar, memungkinan ia mampu berlari secepat atau bahkan lebih cepat daripada cheetah modern saat ini yang kemampuan larinya bisa mencapai lebih dari 115 km/jam.

Hercules, Kucing Terbesar di Dunia yang Masih Hidup!!

Kalau dilihat-lihat kucing besar ini seperti Harimau pada zaman prasejarah, atau mungkin anda pun akan mengiranya sebagai boneka robot buatan, atau mungkin serasa melihat efek animasi film Holywood. Tapi jangan salah, binatang ini adalah asli. Pemiliknya bernama Dr. Bhagavan Antle dari Miami, Florida. Tadinya ia hanya iseng mengandangkan seekor Singa Jantan dengan Harimau Betina, dan ternyata keisengannya itu membuahkan hasil, yaitu seekor anak blasteran Singa dan Harimau atau “Liger” (Lion-Tiger), yang kemudian diberi nama Hercules. Mungkin karena tubuhnya yang sangat besar itulah maka ia dinamai Hercules, yaitu tokoh anak Dewa Zeus yang dikenal sebagai manusia terkuat dalam mitologi Yunani.
Di umurnya yang baru menginjak 3 tahun, Hercules sudah mencapai bobot hampir setengah TON!! Dan dengan panjang badan 3 Meter!! Dan yang lebih hebat lagi, ternyata Hercules adalah Liger terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah manusia dalam kurun waktu 500 tahun ini. Bayangkan saja, sehari-harinya ia mampu menghabiskan 10 Kg daging ayam dan daging sapi!! Dan dalam seminggu bahkan bisa menghabiskan 100 Kg daging!! Masya Allah… Baru 3 tahun aja sudah sebesar Sapi!! Apalagi nanti… dinosaurus mungkin… -_-! Walaupun begitu, sesungguhnya Hercules masih anak-anak dan masih memerlukan susu. Dan kegemarannya adalah meminum susu dari botol. Tapi yang saya heran, Liger ini kan betina, kenapa dinamai Hercules ya? Nggak Xena aja gitu… :D
Berikut ini foto-fotonya :
Hercules Liger
Hercules Liger
Hercules Liger
Hercules Liger
Hercules Liger
Hercules Liger
Hercules Liger
Hercules Liger
Dan berikut ini adalah video sesi pemotretan Hercules :
Dan gambar di bawah ini adalah Liger yang ada di Alam bebas :
Liger
Ada yang berminat memelihara Liger Raksasa seperti Hercules?? :D

10 Spesies Kucing Terbesar di Dunia

Kucing besar mungkin sudah banyak dari kita yang mengetahui jenis-jenis dari mereka. Istilah kucing besar yang bukan merupakan klasifikasi biologis digunakan untuk membedakan spesies kucing yang lebih besar dari yang lainnya. Meskipun perbedaan besar dalam ukuran, berbagai jenis kucing yang sangat mirip dalam struktur dan perilakunya.  anda ingin tahu lebih lanjut, berikut ini 10 spesies kucing terbesar di dunia :

1. Harimau (Panthera Tigris)


Harimau dikenal sebagai kucing terbesar, harimau pada dasarnya mirip dengan singa ukurannya, walaupun sedikit lebih berat. Beda subspesies harimau memiliki karakteristik yang berbeda juga, pada umumnya harimau jantan memiliki berat antara 180 dan 320 kg dan betina berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang jantan antara 2,6 dan 3,3 meter, sedangkan betina antara 2,3 dan 2,75 meter. Di antara subspesies yang masih hidup, Harimau Sumatera adalah yang paling kecil dan Harimau Siberia yang paling besar. Loreng pada kebanyakan harimau bervariasi dari coklat ke hitam. Bentuk dan kepadatan lorengnya berbeda-beda subspesies satu dengan yang lain, tapi hampir semua harimau memiliki lebih dari 100 loreng. Harimau biasanya memburu mangsa yang agak besar seperti rusa sambar, kijang, babi, kijang, kancil, tetapi akan memburu hewan kecil seperti landak apabila mangsa yang agak besar itu tidak ada. Meskipun berasal dari keluarga yang sama, harimau berbeda dengan kucing biasa yang kecil, harimau sangat suka berenang, dan pada dasarnya kucing takut dengan air.

2. Singa (Panthera Leo)


Singa (Sanskerta: Siᚃha) atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau jenis kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini lantas menjaga daerah kekuasaannya. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg (jantan). Umurnya antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Tetapi jika dipelihara bisa sampai 20 tahun. Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Dahulu, Singa hidup di seluruh Afrika, Eropa, Timur Tengah dan anak benua India. Tetapi sekarang habitatnya hanya di sebagian kecil anak benua India dan Afrika. Itu terjadi karena perburuan liar yang ingin mengambil kulit badannya.

3. Jaguar (Panthera Onca)


Jaguar merupakan sejenis kucing besar yang tergolong dalam genus Panthera. Binatang ini merupakan kucing liar ketiga setelah harimau dan singa, dan juga merupakan kucing terbesar di belahan Barat. Binatang ini meliputi wilayah Meksiko utara, melintasi Amerika Tengah hingga ke Paraguay dan Argentina utara dan selatan. banyak yang mengira jaguar sama dengan macan tutl padahal mereka berbeda Jika diperhatikan secara seksama terdapat motif totol yang berbeda dari kedua hewan tersebut. Bentuk totol pada jaguar terdapat titik kecil ditengahnya, sementara motif totol pada leopard kosong (tanpa titik ditengahnya). Totol pada jaguar lebih besar, lebih sedikit dari segi jumlahnya, (umumnya) lebih gelap, dan memiliki garis totol yg lebih tebal daripada leopard. Sementara dari segi fisiknya pun berbeda, jaguar lebih besar dan kokoh daripada leopard. Jaguar memiliki panjang 1.6-1.8 m dengan berat mencapai 160 kg, sementara lepoard 91 cm - 1,9 m dengan berat mencapai 90 kg.

4. Macan Tutul/Leopard (Panthera pardus)


Macan tutul atau dalam nama ilmiahnya Panthera pardus adalah salah satu dari jenis kucing besar. Hewan ini dikenal juga dengan sebutan harimau dahan karena kemampuannya memanjat. Macan tutul berukuran besar, dengan panjang tubuh antara satu sampai dua meter. Spesies ini pada umumnya memiliki bulu berwarna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik berwarna hitam. Bintik hitam dikepalanya berukuran lebih kecil. Macan tutul betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Macan Tutul adalah hewan penyendiri, yang saling menghindari satu sama lain. Spesies ini lebih aktif di malam hari. Macan Tutul merupakan pemburu oportunitis, yang menggunakan segala kesempatan untuk mendapatkan mangsanya. Mereka memakan hampir segala mangsa dari berbagai ukuran. Mangsa utamanya terdiri dari aneka hewan menyusui, binatang pengerat, ikan, burung, monyet dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitatnya.

5. Cheetah (Acinonyx jubatus)


Cheetah atau citah (dari Sanskerta: Chitraka berarti "berbintik") adalah anggota keluarga kucing (Felidae) yang berburu mangsa dengan menggunakan kecepatan dan bukan taktik mengendap-endap atau bergerombol. Hewan ini adalah hewan yang tercepat di antara hewan darat dan dapat mencapai kecepatan 110 km/jam dalam waktu singkat sampai 460 m, dengan akselerasi 0 - 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik, lebih cepat dari beberapa supercar. Cheetah juga dikenal sebagai pemangsa paling efisien di planet bumi. Hanya mengejar dan menerkam mangsa, hanya ketika mangsa itu ada dalam jangkauannya. Hewan ini tergolong pintar dengan kemampuannya mendeteksi hewan yang paling lemah. Ia menjatuhkan korban bukan dengan menerkam seperti singa atau harimau. Tapi pada sentuhan kecil di kaki belakang korban yang sedang berlari kencang. saat korban jatuh, cheetah kemudian menerkam tengkuk korban untuk kemudian selanjutnya dicengkram hingga kehabisan darah.

6. Macan Tutul Salju (Uncia uncia) 


Macan Tutul Salju (Uncia uncia) adalah sejenis kucing berukuran besar, dengan panjang tubuh mencapai 130cm, dan panjang ekor sekitar 100cm. Spesies ini mempunyai bulu tebal berwarna putih keabu-abuan dengan bintik-bintik berwarna hitam kecoklatan. Kucing betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan. Tidak seperti kucing-kucing besar lainnya, Macan Tutul Salju tidak dapat mengaum ataupun mendengkur, dan merupakan satu-satunya spesies di dalam marga tunggal Uncia. Daerah sebaran spesies ini adalah di pegunungan salju Asia Tengah, dari Afganistan sampai Tibet bagian timur. Mangsa utamanya terdiri dari kambing gunung, kelinci dan binatang-binatang lain yang terdapat disekitar habitat Macan Tutul Salju. 

7. kucing emas(Catopuma temmincki)


Kucing Emas (Catopuma temmincki) berukuran lebih besar dari kucing rumah, akan tetapi lebih kecil dibandingkan dengan macan dahan dan harimau sumatera. Tubuhnya berwana kuning kecoklatan dengan belang putih dan hitam melintang pada bagian pipi, juga warna putih diantara kedua mata dengan banyak garis berwarna hitam memanjang pada muka. Terdapat bintik-bintik berwarna coklat pada bagian belakang kuping. Ekornya panjang dengan bagian pangkal berwarna coklat gelap dan terdapat warna putih jelas pada ujungnya, mungkin ini berfungsi sebagai suatu isyarat/tanda bagi kucing lain pada saat mereka tengah berjalan pada malam hari.

8.  Puma

Cougar atau biasa yang lebih dikenal dengan nama Puma, adalah binatang mamalia yang tergolong dalam kelompok kucing besar. Puma umumnya dijumpai dikawasan benua Amerika. Puma mempunyai genetik yang lebih dekat dengan kucing dibandingkan dengan singa.

9.  Macan Dahan (Neofelis diardi)


Macan dahan Kalimantan (Neofelis diardi), atau Macan dahan Sunda, adalah kucing liar berukuran sedang yang ditemukan di Kalimantan dan Sumatera. Pada tahun 2006, ia diklasifikasikan sebagai spesies terpisah dari kerabat sebenuanya, Neofelis nebulosa. Nama Bornean Clouded Leopard (Macan Dahan Kalimantan) diterbitkan oleh WWF pada 14 Maret 2007, mengutip Dr. Stephen O'Brien dari U.S. National Cancer Institute mengatakan, "Hasil kajian genetik jelas-jelas menunjukkan bahwa macan dahan Kalimantan harus dianggap sebagai spesies yang terpisah". Tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan spesies ini sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan, dengan ukuran populasi efektif total diperkirakan kurang dari 10.000 individu dewasa, dan tren populasi yang menurun.

10. kucing batu (Pardofelis marmorata)


Selain gesit, kucing batu juga terkenal dengan pola bulunya yang indah. Lantaran bulunya ini pula spesies kucing liar ini banyak diburu terutama untuk diambil kulitnya sebagai hiasan. Kucing batu dalam bahasa Inggris mempunyai nama Marbled Cat. Sedangkan nama hewan ini dalam bahasa latin adalah Pardofelis marmorata.

Membuat kucing galak jinak

Membuat kucing galak jinak

Mengadopsi kucing atau mengambil kucing liar untuk dipeliharan biasanya akan menghadapi masalah ini. Karena kucing biasanya galak dan sulit didekati. Jangan langsung dibuang, coba dulu beberapa trik berikut ini.

1.Perlakukan kucing secara hati-hati jangan sampai membuat kucing makin stres dan takut. Kucing bisa menggit dan mencakar!
2.Perhatikan gejala-gejala bahasa tubuh kucing yang sedang gelisah atau akan menyerang: badan mengelung (seperti tengkurap tapi memojok), melihat dengan pupil mata yang melebar, kuping yang menekuk ke belakang, mengeram ketika didekati. Jika terdapat tanda-tanda tersebut jangan coba-coba untuk mengambil kucing.
3.Biarkan kucing hingga agak tenang dengan sendirinya, bersabarlah dan tetap pada posisi jarak aman.
4.Bujuk dengan kata-kata lembut dan jangan menatap langsung ke matanya. Hal ini bisa dianggap menantang kucing.
5.Jangan  membentaknya saatdia mengeram karena akan membuat kucing semakin takut. Berikan sinyal positif padanya.
6.Berikan tempat yang nyaman, kasih sayang yang tulus, dan makanan yang berkecukupan. Tidak apa-apa sedikit memanjakannya, nanti bisa diadaptasikan kembali.
7.Berikan makanan dalam bentuk porsi saja dulu. Jangan selalu mengisi tempat makanannya agar kucing merasakan kebutuhannya akan Anda.
8.Bila  Anda terpaksa menangkap kucing yang masih dalam keadaan galak, tindakan yang bisa dilakukan adalah : bawa atau Giring kucing ke tempat terbuka supaya mudah ditangkap, gunakan selimut/kain yang cukup besar dan jatuhkan di atas kucing tersebut, tekan bagian ujung-ujung kain kemudian buat kucing berguling sehingga bisa membungkusnya. Kemudian masukan ke dalam carrier/keranjang. Cukup  keluarkan bagian kepalanya saja, biarkan bagian badan dan kaki kucing tersebut tetap terbungkus.
9.Kucing termasuk binatang yang hanya ingat akan hal-hal yang menguntungkan baginya. Jadi  jika Anda membiasakannya mendapatkan keuntungan dari Anda, lama kelamaan dia juga akan datang sendiri ke Anda dengan manja.

Sumber : dari berbagai sumber

Mitos mistis kucing hitam

Kita pasti tahu dalam setiap cerita nenek sihir bisa dipastikan ada “kucing hitam”-nya. Menjelang malam Hallowen tahun ini, simbol kucing hitam dijual dalam bentuk boneka kecil atau gantungan kunci di berbagai penjualan accessories. Mengapa kucing hitam selalu dikaitkan dengan dunia sihir atau magic ?
Ini bermula dari sejarah di jaman Babylonia kuno saat kucing hitam dipersembahkan dalam upacara ritual untuk dibakar bersama sesaji lainnya. Mitos ini timbul karena ada seekor kucing hitam yang tidur ditengah-tengah seekor ular dengan pulasnya, pada saat itu ular merupakan lambang dari kejahatan.
Pemahaman ini terus berkembang hingga abad pertengahan. Di Jerman, ada kepercayaan bahwa apabila ada seekor kucing hitam yang lompat ke tempat tidur orang sakit, kematian akan datang pada orang yang sakit itu. Lain lagi dengan kepercayaan orang Normandia, mereka percaya apabila dalam perjalananmu melihat seekor kucing hitam yang sedang menyeberang di tengah bulan purnama, mereka percaya kamu akan terserang suatu epidemik.
Di Firlandia, masyarakat di sana percaya bahwa kucing hitamlah yang membawa jiwa manusia ke alam baka. Di China, kehadiran seekor kucing hitam merupakan pertanda bahwa mereka akan terkena penyakit atau akan jatuh miskin.
Ceritanya sedikit berubah ditempat lain, di India, jiwa yang bereinkarnasi dapat dibebaskan dengan melempar kucing hitam ke api. Ada satu legenda dari Bengali bahwa ada seorang wanita yang dapat merubah jiwa manusia menjadi seekor kucing hitam, dan setiap kucing hitam yang disakiti akan menyakiti wanita itu juga.
Masyarakat Celts percaya bahwa kucing hitam dapat memprediksi masa depan. Druids pada masa Inggris kuno percaya bahwa kucing merupakan jelmaan seseorang yang berbuat jahat di masa lalunya kemudian di hukum menjadi seekor kucing hitam.

Nah, salahkan para druids, karena merekalah yang telah menghubung-hubungkan kucing hitam dengan Halloween, hantu dan para penyihir.

Ada juga kepercayaan lain, yang mengatakan bahwa kucing hitam ini merupakan salah satu penyamaran para penyihir. Walaupun tidak ada saksi yang pernah menyaksikan ada penyihir yang berubah menjadi seekor kucing hitam atau seekor kucing hitam yang berubah menjadi seorang penyihir, tetapi
mereka mengatakan bahwa suatu hari mereka menyakiti seekor kucing hitam dan kucing hitam itu terluka, dan keesokaan harinya mereka menemukan luka yang sama ditempat yang sama kucing itu terluka pada seorang wanita.
Kepercayaan lain mengatakan bahwa kucing hitam adalah partner para penyihir untuk menyelesaikan their evil deeds. Mereka akan terbang dengan sapu lidi mereka dan mulai membuat keributan tetapi kepercayaan yang satu ini diakhiri dengan memberikan mereka permen-permen yang manis untuk mengantisipasi para penyihir itu agar tidak membuat keonaran.

Mitos bulu kucing bikin mandul ? bener ga sih

Pernah mendengar himbauan atau teguran dari orang bahwa kalo kita memlihara kucing dan terlalu dekat, ketika terkena bulunya bisa menyebabkan kemandulan ? Apakah itu benar ? Baca dulu artikel dibawah ini

TOXOPLASMA
Toxoplasma adalah sejenis hewan bersel satu yang sering juga disebut dengan protozoa. Toxoplasma merupakan parasit yang sering mengifeksi hewan dan manusia. Banyak yang takut untuk memelihara kucing hanya karena toxoplasma, sebenarnya bukan hanya kucing yang dapat terinfeksi toxoplasma, hampir semua hewan yang berdarah panas dapat terinfeksi toxoplasma, misalnya sapi, anjing, kuda, babi, domba, tikus, burung, hamster, dll.
Bagaimana manusia dapat tertular atau terinfeksi toxoplasma? 
Cara penularan toxoplasma bermacam-macam, cara penularan yang paling banyak terjadi adalah dengan memakan daging yang terinfeksi toxoplasma. Yaitu dengan cara manusia memakan daging mentah atau yang belum benar-benar masak (setengah matang) dimana di dalam daging terseut terdapat toxoplasma. Agar daging yang kita makan benar-benar aman maka masaklah daging dengan suhu 70derajat celcius. 
  • Cara penularan yang kedua adalah apabila manusia dengan tidak sengaja memakan telur toxoplasma, hal ini terjadi apabila manusia memakan sayuran atau buah yang tidak di cuci dengan bersih terlebih dahulu, dimana pada buah atau sayuran tersebut menempel telur/kista toxoplasma.
  • Cara yang ketiga adalah apabila manusia setelah berkebun atau bermain dengan hewan kesayangan kemudian makan sesuatu dan tidak mencuci tangan terleih dahulu, maka alangkah baiknya untuk selalu membiasakan mencuci tangan apabila akan makan.
  • Cara keempat adalah dengan cara transplantasi organ tubuh. Dmn tubuh tersebut terinfeksi toxoplasma, namun hal ini jarang sekali terjadi karena saat manusia akan melakukan transplantasi pastinya dokter akan memeriksa keseluruhan kesehatan keduanya.

Seperti apa gejala-gejala yang ditimbulkan oleh manusia yang terinfeksi toxoplasma?
Sebenarnya jarang terlihat jelas infeksi yang di timbulka oleh manusia yang terinfeksi toxoplasma, namun pada infeksi akut dapat megakibatkan pembekakan kelenjar pertahanan yang terdapat di sekitar leher, ketiak, namun sekali lagi hal ini jarang terjadi. Jadi tidak ada salahnya untuk melakukan cek darah, agar dapat lebih cepat ditangani oleh dokter.
Akibat hewan yang terinfeksi toxoplasma :
Sebagian besar hewan yang terkena toxoplasma tidak menunjukkan ciri-ciri tertentu, namun pada hewan yang sudah parah terinfeksi toxoplasma dapat menyebabkan diare dan cacat pada fetus.
Bagaimana akibat toxoplasma pada manusia?
Akibat dari toxoplasma jarang sekali terjadi, kecuali pada toxoplasma akut, akibat pada pria : pemengkakan kelenjar getah being bila berlangsung terus menerus dapat mengakiatkan kemandulan, karea infeksi toxoplasma akut dapat menyebabkan peradangan pada saluran sperma. Radang yang berlebihan dapat menyebabkan penyempitan saluran sperma bahkan penyumbatan. Sedangkan pada wanita terinfeksi toxoplasma yang berlangsung terus menerus dapat menginfeksi saluran sel telur wanita. Apabila dibiarkan terus menerus maka saluran ovarium akan menyempit bahkan tertutup yang menyebabkan indung telur yang dihasilkan tidak dapat sampai ke rahim untuk di buahi oleh sperma. Yang lebih berbaya adalah apabila toxoplasma tersebut menginfeksi janin, toxoplasma dapat berada di otak janin yang megakibatkan cacat dan berbagai gangguan syaraf mata, akibat lainnya adalah janin tersebut terserang penyakit hydrocephalus, yaitu kepala janin atau bayi tersebut berisi cairan. Perlu di catat juga penyebab hydrocephalus tidak hanya toxoplasma, toxoplasma hanyalah salah satunya.
Pencegahan terhadap toxoplasma :
  • Periksalah hewan peliharaan anda ke dokter hewan terdekat, mintalah untuk melakukan tes khusus untuk mengetahui apakan hewan peliharaan kita terkena toxoplasma atau tidak. Hewan yang positif terkena toxoplasma akan diberikan obat oleh dokter hewan, konsultasikan dengan dokter hewan.
  • Jangan memberikan hewan peliharaan anda daging mentah atau yang tidak di masak dengan sempurna. Jangan biarkan hewan peliharaan anda memburu hewan-hewan liar di sekitar rumah. Berikan makanan khusus atau dry food untuk hewan anda, hal ini cara paling aman untuk menghindari toxoplasma.
  • Berilah tempat khusus untuk pup pada kandang hewan tersebut, dan jagalah kebersihan kandang dan hewan tersebut.
  • Sediakan pasir/tempat kotoran untuk kucing dan sebaiknya dibersihkan setiap hari.
  • Cegahlah kucing agar tidak berburu tikus, burung, lalat dan kecoa.
  • Jangan memberi makan hewan peliharaan dengan daging, jeroan, tulang dan susu mentah, tapi masaklah terlebih dahulu.
  • Setelah mencuci daging mentah sebaiknya cuci tangan dengan sabun agar tak ada parasit yang tertinggal di tangan.
  • Cucilah tangan dengan sabun setiap kali hendak makan.
  • Hindari memakan daging mentah/setengah matang. Makanlah daging yang benar-benar telah dimasak sampai matang.
  • Cuci bersih sayur-mayur dan buah-buahan yang hendak dikonsumsi mentah sebelum dimakan (dilalap).
  • Untuk ibu-ibu hamil, sebaiknya tidak membersihkan tempat kotoran kucing ataupun mencuci daging/jeroan selama masa kehamilan. Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya.
  • Untuk ibu-ibu yang berencana untuk hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Toxoplasma.
  • Jika anda memelihara kucing, latihlah dari kecil kucing tersebut dengan membiasakannya buang kotoran tidak sembarangan yaitu di kamar mandi sehingga mudah dibersihkan.

KESIMPULAN
Toxoplasma tidak hanya berasal dari kucing, bisa bersumber dari daging hewan lain yang mentah. Terutama hewan yang sering bermain ditempat kumuh seperti tikus. So intinya jaga kebersihan kucing kita dan selalu cuci tangan setelah kontak dengan kucing. jangan takut memelihara kucing !

Mitos Menabrak Kucing Akan Mendapat Celaka

Cukup aneh rasanya bila di abad modern ini kita masih disergap rasa takut setelah menabrak kucing. Tetapi nyatanya, masih banyak orang yang memiliki ketakutan seperti itu. Mungkin Anda sendiri termasuk di dalamnya. Yang menjadi pertanyaan, benarkan kita akan mendapat celaka jika menabrak kucing?

Fandi (rekaan), manager muda di sebuah perusahaan konstruksi, dua minggu lalu mengalami kecelakaan. Sedan mewah yang dikendarainya menabrak trotoar jalan. "Untung tidak kencang, sehingga saya tidak cedera. Biarlah mobil saya rusak, asal saya selamat," ujarnya.

Menurut ayah dua putri ini, kejadian itu bukan disebabkan dia mengantuk atau melamun ketika menyetir mobilnya. Tetapi karena ia menghindari seekor kucing yang lari menyeberang jalan persis di depan mobilnya.

"Saya kaget, lalu saya banting setir. Tahu-tahu, mobil saya sudah menghajar trotoar. Tidak apalah mobil rusak sedikit, yang penting tidak menabrak kucing itu. Sebab, menabrak kucing, bisa membawa akibat buruk. Kata orang, saya bisa celaka, meninggal atau cacat. Pokoknya, akibatnya berat," ungkapnya.

Lain lagi dengan Hadi (rekaan), seorang kepala bagian kreatif di sebuah perusahaan jasa periklanan. Sudah seminggu ini Hadi tidak membawa mobil ke kantornya. Sekalipun tugas malam, dia lebih memilih taksi dari dan ke kantor.

Usut punya usut, ternyata Aria yang baru tiga bulan menjadi ayah ini seminggu yang lalu menabrak seokor kucing. Saat itu ia pulang malam. Dalam perjalanan. tiba-tiba seekor kucing melintas di depan mobilnya Hadi tak dapat mengelak, sehingga sang kucing tergilas sampai mati.

Hadi segera menghentikan mobilnya. Ia turun, lalu membungkus bangkai kucing itu dengan baju yang ia kenakan, kemudian menguburnya.”Soalnya, kata orang, bila tidak begitu saya akan mendapat celaka, “Ujarnya.

Hadi mengaku, ia antara percaya dan tida percaya mengenai cerita itu. “Tapi lebih baik saya ikuti nasihat itu agar saya terhindar dari celaka. Makanya, seminggu ini saya tidak mau menyetir mobil dulu, “ paparnya.

Pengaruh Budaya

Ketakutan menabrak kucing atau setelah menabrak kucing, menurut psikiater Prof. DR. dr. H Dadang Hawari, timbul karena adanya mitos atau cerita/mitos turun-temurun dalam masyarakat. Padahal, tidak ada kebenarannya.

Memang terasa aneh bila di abad ini masih ada orang yang percaya mitos. Tetapi, tidak dapat dipungkiri kalau masih banyak orang yang percaya. Baik itu di kalangan masyarakat kebanyakan, maupun para eksekutif atau orang terpelajar. Banyak dari mereka yang percaya bahwa menabrak kucing dapat menyebabkan celaka.

Hal ini, kata Dadang, tidak terlepas dari pengaruh budaya yang masih sangat besar peranannya dalam kehidupan masyarakat kita. "Jangankan di masyarakat kita yang masih sangat kental budayanya, di negara-negara maju pun masih banyak orang percaya dengan mitos. Ambil contoh mitos angka 13. Di negara-negara barat, itu banyak yang mempercayainya," ungkapnya.


Menurut Dadang, mitos celaka akibat menabrak makin diperkuat dengan kepercayaan bahwa kucing dipercaya sebagai hewan kesayangan Nabi. Sehingga, bila kita menabraknya, kita akan mendapat celaka karena kualat. Bila menabraknya, maka kita harus membungkus dengan pakaian yang kita kenakan dan dikubur dengan baik. Dengan demikian, kita tidak celaka di kemudian hari.

Sebenarnya, menurut Dadang, kepercayaan itu tidak betul. Boleh jadi kucing merupakan hewan kesayangan Nabi, tetapi itu tidak lantas menjadikan kucing sebagai hewan yang keramat. "Kita harus berpikir bahwa kucing, sama dengan hewan lain, adalah hewan ciptaan Tuhan yang derajatnya lebih rendah daripada manusia. Masa kalau menabraknya kita jadi celaka," ujarnya.

Namun, mungkin dulu ada kejadian dimana seseorang menabrak kucing, lalu beberapa hari kemudian meninggal karena kecelakaan. "Nah, kejadian ini mungkin dikait-kaitkan seakan-akan itu suatu sebab-akibat. Itu diceritakan secara turun-temurun, hingga saat ini," tambahnya.

Kalau ada orang yang percaya dengan mitos itu, kemudian dia menabrak kucing, lalu mengalami kecelakaan setelahnya, itu dikarenakan dia tersugesti dan rasa bersalah sehingga membuatnya tidak berkonsentrasi menjalankan kendaraannya. Akibatnya, dia celaka.

Menurut Dadang, takut menabrak kucing sebetulnya bukan termasuk phobia. Sebab, rasa takut pada phobia disebabkan oleh sesuatu yang tidak rasional. Disamping reaksi yang ditimbulkannya sangat berlebihan.

Akan tetapi, pada akhirnya takut menabrak kucing ini bisa menjadi phobia. Misalkan, seseorang menabrak kucing dan timbul rasa bersalah sehingga ia tidak berani lagi menyetir mobil untuk selamanya. "Dia takut, sebab nanti akan menabrak kucing lagi. Bila demikian halnya, itu bisa dikatakan phobia," ujar Dadang.

Kembali Ke Ajang Agama

Untuk orang yang mengalami phobia seperti itu, Dadang menganjurkan agar ia menemui psikiater untuk dipsikoterapi atau diberi obat anti cemas dan mitos yang salah itu dikoreksi.

Namun Dadang mengakui, walaupun mitos itu salah, tapi ada sisi positifnya. Artinya, kita kan tidak boleh menyakiti binatang. Sehingga, boleh saja bila kita menabrak kucing lalu dibungkus dengan pakaian dan dikuburkan dengan baik.

Tetapi, sikap itu dilakukan semata-mata hanya karena rasa kasihan kepada sang kucing. Bukan karena berpikiran bahwa itu dilakukan untuk menolak bala agar tidak celaka. "Dalam ajaran Islam, bila itu dilakukan untuk menolak bala, sama saja dengan syirik. Hukumnya dosa," papar Dadang pula.

Untuk menghilangkan sisi negatifnya, seperti cerita-cerita yang mengatakan akan mendapat celaka bila menabrak kucing, Dadang menganjurkan agar kita kembali kepada ajaran agama dan mempertebal keimanan serta ketaqwaan kepada Tuhan.

Dadang juga menganjurkan, sebelum mengemudi hendaklah kita berdoa dahulu. Dan bila pun menabrak kucing, berdoalah kepada Tuhan, minta ampun kepada-Nya bahwa kita telah membunuh ciptaannya dengan tidak sengaja. "Dengan demikian, kita tak lagi dikejar-kejar rasa bersalah," kata Dadang mengakhiri